Menjaga Laut dan Lingkungan Pesisir Indonesia Tetap Lestari

Blogroll

Thursday, September 25, 2014

On 9:08 PM by Unknown in
 




Nama Ilmiah
: Dugong dugon
Nama Lokal
: Dugong, duyung
Distrusi persebaran
: Belum diketahui
Populasi
: Belum diketahui
Dugong atau Ikan Duyung adalah salah satu mamalia laut herbivora dengan makanan utama berupa rumput laut. Dugong memiliki nama ilmiah Dugong dugon merupakan anggota ordo Sirenia. Spesies dari ordo Sirenia diyakini berevolusi dari mamalia darat berkaki empat.  Pada usia 9 – 10 tahun, dugong telah matang secara seksual. Namun, dalam beberapa kasus kematangan seksual baru terjadi pada usia 15 tahun. Untuk menghindari predator seperti hiu, induk dugong melahirkan anaknya di perairan dangkal. Masa kehamilan berlangsung selama 12 – 14 bulan. Anak dugong tetap hidup dengan induknya hingga usia 1,5 tahun. Setelah melahirkan, induk dugong tidak akan hamil untuk masa 2,5 sampai 7 tahun. Mengingat tingkat reproduksi yang rendah, populasi dugong tetap rentan terhadap kepunahan. 

Dari informasi yang diperoleh dari berbagai sumber menyatakan bahwa peneliti dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Brawijaya Malang Ir Sukandar, bahwa spesies tersebut ada di Pulau Bawean. Pulau Bawean sebuah pulau yang terletak di Laut Jawa, sekitar 80 Mil atau 120 kilometer sebelah utara Gresik. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Bawean memiliki 2 kecamatan yaitu Sangkapura dan Tambak. Jumlah penduduknya sekitar 70.000 jiwa yang merupakan pembauran beberapa suku yang berasal dari pulau Jawa, Madura, Kalimantan,Sulawesi dan Sumatera termasuk budaya dan bahasanya (id.wikipedia).

Keberadaan dugong di Pulau Bawean perlu dilakukan survei dan penelitian lebih lanjut, mengingat bahwa spesies tersebut telah dilindungi oleh negara Republik Indonesia melalui PP 07 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Sehingga segala jenis pemanfaatan spesies sampai dengan turunannya telah dilindungi oleh negara. Belum ada informasi yang detail mengenai lokasi distribusi, populasi serta upaya pelestariannya di Pulau Bawean.Terdapat fakta menarik terkait dengan Dugong ini yaitu :

  1. Mamalia ini hanya bisa menyelam selama 6 menit untuk kemudian harus muncul ke permukaan untuk bernapas.
  2. Dugong kadang-kadang berada dalam posisi seperti berdiri dengan kepala berada di atas air untuk bernapas.
  3. Predator alami dugong antara lain hiu besar, buaya air asin, dan paus pembunuh. Karena gerakannya yang lambat dugong sering menjadi mangsa mudah bagi predator.
  4. Suara seperti kicauan, berderit, dan menggonggong digunakan oleh dugong untuk berkomunikasi.
  5. Dugong (duyung) berenang dengan kecepatan 10 km/jam hingga 22 km/jam


Adapun akses menuju ke Pulau Bawean dapat ditempuh melalui pelabuhan Gresik dengan Ferry (kapal cepat) dengan jarak tempuh 3 - 3.5 jam.