Monday, March 24, 2014
On 8:57 PM by Unknown in Konservasi Jenis Ikan
Nusa Dua, 26 Februari 2014 – Balai Pengelolaan
Sumber Daya Pesisir Dan Laut (BPSPL) Denpasar bekerja sama dengan Bali Tourism Development Center (BTDC) dan Nusa Dua Reef Foundation (NDRF) menyelenggarakan
pelatihan untuk penyelamatan mamalia laut terdampar di Nusa Dua, Bali pada
tanggal 7 Maret 2014.
Pelatihan melibatkan 35 peserta para Chief Security hotel, Balawista, dan Polisi Air, Polisi Pariwisata dari Nusa Dua, Bali, Fakultas Kedokteran Hewan UNUD, Fakultas Perikanan dan Kelautan UNUD, LSM, serta wakil Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Provinsi Bali, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Badung dan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar. Pelatihan juga sebagai tindak lanjut permohonan para Chief Security hotel-hotel di dalam kawasan Nusa Dua yang disampaikan kepada NDRF pada saat melakukan sosialisasi penyelamatan mamalia laut terdampar di Club Med Nusa Dua, 28 Mei 2013 lalu.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan peserta kemampuan untuk menanggapi, mengelola, memahami dan mendokumentasikan kejadian-kejadian terdampar di masa depan. Agenda pelatihan terdiri dari sesi kelas, pratikum di kolam, dan pantai. Adapun keluaran pelatihan ini adalah:
- 1. Bertambahnya jumlah penanggap pertama (first responder) yang terlatih untuk menangani kejadian terdampar hidup di Bali.
- 2. Strategi umum jejaring mamalia laut terdampar di Bali.
Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki sekitar 35 spesies cetacean (paus dan lumba-lumba)
dan satu spesies sirenian (dugong). Data dari www.whalestrandingindonesia.com
menunjukkan setidaknya 151 kejadian terdampar dari 1987 to 2013, sepertiganya
tidak teridentifikasi jenisnya. Dengan panjang pantai Indonesia yang lebih dari
80.000 km, statistik kejadian terdampar di atas tentunya jauh di bawah angka
yang sesungguhnya.
Sering kejadian terdampar di Indonesia juga tidak diketahui penyebabnya.
Hal ini menjadi masalah karena beberapa penyebab kejadian terdampar bisa jadi
merupakan ancaman serius bagi mamalia laut di Indonesia. Ancaman-ancaman
tersebut antara lain adalah: 1) kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan
gas bumi, 2) sonar, 3) tangkapan samping (by-catch, termasuk jaring hantu), 4)
sampah laut (marine debris, termasuk potongan jaring ikan, 5) pemboman ikan, 6)
tabrakan kapal, 7) tangkapan langsung, dan 8) kontaminasi perairan dari
pembangunan sungai dan pesisir yang tidak lestari.
Pada bulan November 2012, Kementerian Kelautan dan
Perikanan membentuk komite nasional untuk menulis Pedoman Umum Kejadian
Terdampar dan sekaligus untuk mendirikan jejaring terdampar nasional. Keputusan
ini banyak dipicu oleh terdamparnya 48 ekor paus pemandu sirip pendek di Nusa
Tengara Timur pada bulan Oktober 2012. Jejaring terdampar nasional didirikan
oleh Kementerian pada bulan Maret 2013.
Jejaring Kejadian
Terdampar Nasional menyadari pentingnya melatih tim inti penanggap pertama (1st
responder) dan tim praktisi kedokteran hewan untuk mendukung agenda kerja
Jejaring. Pada tahun 2013, jejaring ini telah melakukan tiga kali pelatihan
penyelamatan mamalia laut yang terdampar (di Denpasar Mei 2013, Kupang Juni
2013 dan Balikpapan September 2013). Jejaring ini juga mendukung Lokakarya
Nasional Pertama untuk Mamalia Laut Terdampar di Indonesia di Sanur, Bali pada
tanggal 25-28 November 2013 yang lalu. Pelatihan yang
diselenggarakan di Nusa Dua adalah bentuk tindak lanjut dari pelatihan
sebelumnya.
Pelatihan ini diselenggarakan
atas kerjasama Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar
dan Bali Tourism Development Corporation,
serta didukung oleh Whale Strandings
Indonesia, Nusa Dua Reef Foundation,
dan Grand Hyatt Nusa Dua.
Kontak:
BPSPL Denpasar
Telp/Faks. +62
361 9177858
Search
Save Manta dan Isis hippuris
limabelasikan.blogspot.com
Categories
Blog Archive
Entri Populer
-
Surga Yang Tersembunyi Pulau Ndana menyimpan potensi pariwisata yang dapat dikembangkan karena memiliki keunikan dan keindah...
-
Rhizopriodon oligolinx di Kedonganan Bali (Survei Hiu BPSPL Denpasar 2014) Grey sharpnose shark atau di kenal dengan nama Hiu Pilus at...
-
Peta Distribusi Penyu (wcs.or.id) Latar Belakang Penyu merupakan reptil yang hidup di laut serta mampu bermigrasi dalam jarak yang ...
-
Manggulu adalah salah satu panganan khas dari Sumba Timur. Bagi masyarakat pulau Nusa Tenggara Timur, Manggulu sudah bukan barang ...
-
Carcharhinus falciformis (Hiu Lonjor, Hiu Mungsing, Cucut Lanyam) Di daerah Lombok, hiu ini dinamakan hiu lonjor. Sedangkan di Bali d...
-
Bambu Laut. Foto oleh D. Derian DOWLOAD POSTER ; DOWNLOAD BUKU ; DOWNLOAD STIKER Dalam penelitian Anna E.W. Manuputty P...
-
Kementerian Kelautan Perikanan melalui Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (Dit-KKJI) merilis peta distribusi Hiu Paus di Indon...
-
Mola-Mola (http://toyapakeh.blogspot.com) Sumber : http://toyapakeh.blogspot.com/2014/03/primadona-nusa-penida.html Ikan ini adalah...
-
Download Poster Tautan file berada di bawah gambar poster. Poster Lobster Poster Perlindungan Pari Manta Poster Bambu Laut ...
-
HIU PAUS telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai jenis ikan yang dilindungi secara penuh. Penetapan tersebut tertuang ...