Tuesday, July 8, 2014
On 11:55 PM by Unknown in Konservasi Jenis Ikan
Peta Distribusi Penyu (wcs.or.id) |
Latar Belakang
Penyu
merupakan reptil yang hidup di laut serta mampu bermigrasi dalam jarak yang
jauh di sepanjang kawasan Samudera Hindia, Samudra Pasifik dan Asia Tenggara.
Keberadaannya telah lama terancam, baik dari alam maupun kegiatan manusia yang
membahayakan populasinya secara langsung maupun tidak langsung. Dari tujuh
jenis penyu di dunia, tercatat enam jenis penyu yang hidup di perairan
Indonesia yaitu penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys
imbricata), penyu abu-abu (Lepidochelys olivacea), penyu pipih (Natator
depressus), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), serta penyu tempayan
(Caretta caretta). Jumlah ini sebenarnya masih menjadi perdebatan karena
Nuitja (1992) menyebutkan hanya lima jenis yang ditemukan, dimana Caretta
caretta dinyatakan tidak ada. Namun demikian, beberapa peneliti
mengungkapkan bahwa Caretta caretta memiliki daerah jelajah yang meliputi
Indonesia (Limpus et al. 1992, Charuchinda et al. 2002).
Pergeseran
fungsi lahan yang menyebabkan kerusakan habitat pantai dan ruaya pakan, kematian
penyu akibat kegiatan perikanan, pengelolaan teknik-teknik konservasi yang tidak
memadai, perubahan iklim, penyakit, pengambilan penyu dan telurnya serta
ancaman predator merupakan faktor-faktor penyebab penurunan populasi penyu.
Selain itu, karakteristik siklus hidup penyu sangat panjang (terutama penyu
hijau, penyu sisik dan penyu tempayan) dan untuk mencapai kondisi “stabil”
(kelimpahan populasi konstan selama 5 tahun terakhir) dapat memakan waktu cukup
lama sekitar 30–40 tahun, maka sudah seharusnya pelestarian terhadap satwa
langka ini menjadi hal yang mendesak. Kondisi inilah yang menyebabkan semua
jenis penyu di Indonesia diberikan status dilindungi oleh Negara sebagaimana
tertuang dalam PP Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis-jenis Tumbuhan
dan Satwa yang Dilindungi. Secara internasional, penyu masuk ke dalam daftar merah
(red list) di IUCN dan Appendix I CITES yang berarti bahwa keberadaannya
di alam telah terancam punah sehingga segala bentuk pemanfaatan dan peredarannya
harus mendapat perhatian secara serius. Konservasi penyu secara internasional
mulai bergaung saat The First World Conference on the Conservation of
Turtles di Washington DC, 26 sampai 30 Nopember 1979. Konferensi tersebut
dihadiri sekitar 300 orang ahli ekologi penyu, biologi satwa, biologi perikanan
dan konservasionis yang membahas lebih dari 60 paper dan melakukan
analisa dalam menyelamatkan populasi setiap spesies yang hidup di masing-masing negara (Nuitja, 2006). Munculnya UU No.
31 tahun 2004 tentang perikanan dan PP 60 tahun 2007 tentang Konservasi
Sumberdaya Ikan membawa nuansa baru dalam pengelolaan konservasi penyu.
Penyu di Kabupaten Sumba Timur
Sebaran Penyu di Nusa Tenggara Timur (wcs.or.id) |
Kabupaten Sumba Timur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di Pulau Sumba yang memiliki habitat dan ekosistem penyu yang sangat besar. Hampir di sepanjang pantai di Kabupaten Sumba Timur merupakan lokasi pendaratan dan habitat peneluran (nesting site) penyu. Namun kondisi ini masih belum banyak diketahui. Peta yang dikeluarkan oleh WCS belum memasukkan wilayah Sumba Timur sebagai lokasi habitat penyu. Seperti di Pantai Kanwangu, Pantai Walakiri, dan pantai di sepanjang Sumba Timur. Jenis penyu yang berada di Sumba Timur adalah
Penyu sisik (Eretmochelys imbricate), Penyu hijau (Chelonia mydas) dan Penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Penyu sisik (Eretmochelys imbricate), Penyu hijau (Chelonia mydas) dan Penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Penjual Telur Penyu di Waingapu |
Sampai saat ini beberapa masyarakat di wilayah pesisir masih sering menjual telur penyu meskipun segala bentuk turunan penyu sudah dilindungi oleh negara. Telur penyu dijual dengan harga 5000 dapat 3 butir. Dan penjual telur penyu sangat terang-terangan dalam menjual. Perlu adanya sosialisasi yang intensif kepada masyarakat terkait dengan perlindungan jenis penyu ini. Perlu peran serta LSM dan Pemerintah dalam mendukung upaya pelestarian penyu ini, karena secara umum keberadaan habitat penyu di Sumba Timur belum diketahui dan belum menjadi prioritas bagi LSM dan pemerintah baik secara nasional maupun di lingkup kabupaten Sumba Timur. Perlu dimasukkannya wilayah Sumba Timur pada khususnya dan wilayah Pulau Sumba pada umumnya ke dalam peta habitat penyu secara Nasional.
-------------------
Search
Save Manta dan Isis hippuris
limabelasikan.blogspot.com
Categories
Blog Archive
Entri Populer
-
Surga Yang Tersembunyi Pulau Ndana menyimpan potensi pariwisata yang dapat dikembangkan karena memiliki keunikan dan keindah...
-
Rhizopriodon oligolinx di Kedonganan Bali (Survei Hiu BPSPL Denpasar 2014) Grey sharpnose shark atau di kenal dengan nama Hiu Pilus at...
-
Peta Distribusi Penyu (wcs.or.id) Latar Belakang Penyu merupakan reptil yang hidup di laut serta mampu bermigrasi dalam jarak yang ...
-
Manggulu adalah salah satu panganan khas dari Sumba Timur. Bagi masyarakat pulau Nusa Tenggara Timur, Manggulu sudah bukan barang ...
-
Carcharhinus falciformis (Hiu Lonjor, Hiu Mungsing, Cucut Lanyam) Di daerah Lombok, hiu ini dinamakan hiu lonjor. Sedangkan di Bali d...
-
Bambu Laut. Foto oleh D. Derian DOWLOAD POSTER ; DOWNLOAD BUKU ; DOWNLOAD STIKER Dalam penelitian Anna E.W. Manuputty P...
-
Kementerian Kelautan Perikanan melalui Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (Dit-KKJI) merilis peta distribusi Hiu Paus di Indon...
-
Mola-Mola (http://toyapakeh.blogspot.com) Sumber : http://toyapakeh.blogspot.com/2014/03/primadona-nusa-penida.html Ikan ini adalah...
-
Download Poster Tautan file berada di bawah gambar poster. Poster Lobster Poster Perlindungan Pari Manta Poster Bambu Laut ...
-
HIU PAUS telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai jenis ikan yang dilindungi secara penuh. Penetapan tersebut tertuang ...